PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menyebutkan realisasi penggunaan dana hasil right issue telah terserap Rp6,107 triliun dari total bersih dana yang terhimpun Rp6,108 triliun. Sebagian besar pendanaan tersebut dipakai perseroan sebagai modal kerja.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan bahwa realisasi penggunaan dana right issue per 31 Desember 2021 telah mencapai Rp 6,107 triliun. Dari realisasi tersebut, Wika masih memiliki sisa sebesar Rp 679 juta dari penggunaan dana yang direncanakan.
“Rencana penggunaan dana menurut prospektus dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sebesar Rp 2,9 triliun dialokasikan untuk belanja modal. Sedangkan Rp 3,1 triliun sebagai modal kerja,” sebut dia dalam keterbukaan informasi dikutip, Ahad (16/1/2022).
Untuk belanja modal, sepanjang 2021 emiten konstruksi pelat merah itu telah menggelontorkan sebanyak Rp 548 miliar untuk pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda. Selanjutnya, perseroan juga telah menyerap sebanyak Rp 272 miliar untuk pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung.
Kemudian, sebanyak Rp 131 miliar perseroan realisasikan penggunaannya untuk pembangunan Jalan Tol Soreang-Pasir Koja dan Rp 402 miliar untuk pembangunan SPAM Jatiluhur.
Sementara untuk pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang, perseroan menghabiskan dana sebesar Rp 1,27 triliun. Agung menambahkan, pada 2022 ini Wika masih akan melanjutkan pekerjaan proyek Jalan Tol Serang-Panimbang seksi II.
Terakhir dari sisi capex, perseroan juga membelanjakan sebanyak dana right issue sebanyak Rp 322 miliar untuk pembangunan proyek Jalan Tol, Dermaga Pembangkit Listrik, dan Pengembangan Kawasan.
Dana right issue tersebut juga perseroan pakai untuk memenuhi kebutuhan modal kerja. Berdasarkan realisasi penggunaannya, perseroan tercatat telah menyerap seluruh dana modal kerja sebesar Rp 3,15 triliun yang terdiri dari Rp 1,78 triliun untuk pengembangan usaha bidang infrastruktur dan Rp 1,36 triliun untuk pembangunan Jalan Tol Kunciran-Cengkareng.